Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran


Judul asli: The Curious Incident of the Dog in the Night-time
Penulis: Mark Haddon
Penerjemah: Hendarto Setiadi
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tebal: 311

Christopher Boone adalah seorang bocah laki-laki berusia lima belas tahun dan penyandang sindrom Asperger. Asperger adalah sejenis autisme. Christopher menyukai matematika dan komputer tapi canggung berhubungan dengan orang lain. Ia anak yang pintar. Tapi, mungkin Christopher akan menyangkal jika ada yang menyebutnya pintar. Menurutnya, ia hanya suka memperhatikan keadaan sekeliling. Dengan demikian ia lebih jeli dibanding orang lain pada umumnya. Christopher juga senang segala sesuatu berlangsung teratur sehingga ia merasa nyaman. Satu-satunya cara agar hal-hal berlangsung teratur adalah berpikir logis, terutama jika hal-hal itu berhubungan atau menyangkut angka-angka dan argumen. Itulah sebabnya Christopher sangat pandai dalam berhitung.

Suatu hari Christopher mendapati anjing tetangganya mati. Kematian misterius anjing itu kemudian membawa Christopher menempuh perjalanan menakutkan yang akan menjungkirbalikkan seluruh dunianya.

Tepat kiranya kalau buku ini ada dalam daftar “1001 Books You Must Read Before You Die”, yang link-nya ada di sini. Kisah dalam buku ini sungguh mengharu biru perasaan. Anak-anak penderita asperger seperti Christopher tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan emosi. Mereka tidak suka disentuh dan tidak mau bertatapan ketika berkomunikasi. Mereka menyibukkan diri dengan hitungan dan bilangan-bilangan rumit untuk menenangkan diri ketika mereka merasa cemas dan ketakutan. Melalui tokoh Christopher, kita diajak untuk memahami bagaimana mereka berpikir, melihat dan memandang sesuatu dari dunia mereka yang tampak hening.

Mengutip kata-kata penerjemah buku ini, Hendarto Setiadi “Insiden anjing..bukan buku biasa..gaya bahasanya sederhana, bahkan berkesan bersahaja…Namun kesan pertama itu menyesatkan. Di balik kalimat-kalimat bersahaja itu tersimpan kisah yang luar biasa, kisah yang jenaka tetapi sekaligus getir dan mengharukan.”

Banyak kalimat-kalimat bersahaja yang pantas dikutip dalam buku ini. Salah satu yang saya suka adalah ini.

“Dan kalau kau memandang langit kau tahu bahwa apa yang kau lihat adalah bintang-bintang yang berjarak ratusan dan ribuan tahun cahaya darimu. Dan beberapa bintang bahkan sudah tidak ada sebab cahaya bintang-bintang itu sudah mati, atau sudah meledak dan berubah menjadi bintang kerdil merah. Dan itu semua membuat kau merasa begitu kecil, dan kalau kau mempunyai kesulitan dalam hidupmu maka ada baiknya kalau masalah itu dianggap sepele atau begitu tak berarti sehingga tidak perlu dipersoalkan ketika kau memperhitungkan sesuatu.” (halaman 179)

Comments

  1. udah lama ga baca buku, target baca molor jauh.. 🙁
    banyak ketinggalan info buku-buku bagus, syukurnya ada web ini, senang deh! kayaknya mau beli buku ini, menarik.

  2. @tezar: 🙂
    @evyta: bagus banget bukunya. Nggak nyesel deh :). Hehe, biasa mbak, aku pun kadang begitu. Rutinitas kesibukan tak terelakkan, bukan? :). Biasanya aku tersadarkan ketika tiba-tiba ada sesuatu yang terasa kosong. Nah, itu artinya aku harus mulai membaca 🙂

  3. Kyaaa..one of my favorite book.
    Dulu tertarik ma covernya yang genjreng banget.
    trus teman juga bilang buku ini ceritanya keren.
    Dan emang nggak salah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.