Untuk meramaikan hari blogger nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober yang lalu, maka mas Hernadi Tanzil, suhunya Blogger Buku Indonesia atau yang disingkat BBI memunculkan ide untuk menuliskan kisah awal pertemuan para member BBI dengan Bebi, sebutan lain BBI di twitter :).
Sebelum bergabung dengan BBI, saya telah memiliki blog utama. Blog ini telah saya kelola sejak tahun 2007, berisi berbagai macam tulisan, salah satunya adalah resensi buku. Aneh juga saya nggak bosen ya? hehe. Ada juga yang pernah bertanya untuk apa saya menulis sedangkan semakin lama semakin langka orang yang memberikan komentar atas tulisan kita. Jangankan memberi komentar, membaca pun mungkin tidak. Hem, saya nggak tahu jawabnya. Sejujurnya saya senang membaca dan menulis. Saya tidak terlalu memusingkan apakah tulisan saya dikomentari atau tidak. Ada atau tidak adanya komentar tidak menyurutkan minat saya untuk terus menulis. Semoga :).
Kebetulan suatu hari saya bertemu mas Tanzil di twitter. Dalam sebuah statusnya Beliau mencantumkan daftar blog yang berisi resensi buku. Tentu donk yang seperti ini nggak saya lewatkan :). Saya bertanya langsung kepada Beliau apakah blog saya bisa dimasukkan ke dalam list BBI? Saya tuliskan juga URL blog utama saya. Tak berapa lama mas Tanzil menjawab, blog yang ada dalam daftar BBI khusus untuk blog resensi buku, tidak bercampur dengan tulisan lainnya. Singkat kata, Beliau menyarankan agar saya membuat blog baru agar tulisan resensi buku saya dapat dimasukkan ke dalam daftar BBI. Tanpa membuang waktu, saya segera membuat dan memilah tulisan-tulisan mengenai resensi buku yang ada di blog utama. Dan tentu saja tidak lupa melaporkan ke mas Tanzil alamat blog baru ini.
Kalau diingat saya semangat sekali saat itu. Dalam beberapa hari postingan baru selalu muncul ^-^. Sampai kalau enggak salah, salah seorang teman BBI menyatakan keheranannya karena kemampuan membaca saya yang cepat. Hehehe, bukan kemampuan membaca saya yang cepat tapi karena itu adalah postingan lama yang saya pindah dan edit kembali :).
Tentu menyenangkan bahwa pada akhirnya saya bertemu dengan teman-teman yang menyukai buku. Walaupun saya jarang meninggalkan jejak di blog rekan-rekan namun beberapa postingan resensi buku mereka menjadi andalan saya untuk mencari buku yang bagus.
Bergabung di BBI juga memberikan berkah tersendiri, yaitu dikasi buku-buku gratis dari penerbit untuk diresensi ;-). Berkenalan dengan editor, penerjemah, penerbit, dan teman-teman yang lucu dan baik. Hanya yang bikin nggak tahan, kenapa ya mereka suka banget mengiming-imingi buku? Oya, kayanya itu memang keahlian kami sih :). Selain itu tidak ketinggalan informasi seputar buku. Nah, mengasyikkan, bukan?
Saya tidak punya target berapa buku yang harus dibaca. Saya ingin menikmati bacaan seperti halnya saya suka menulis, semua mengalir saja. Ketika segala terasa hampa, saya tahu itulah saatnya saya harus membaca 🙂
Selamat hari blogger, kawan. Teruslah membaca dan menulis. Menginspirasi dunia melalui tulisan.
Haha, mungkin pada dasarnya pada bakat promosi ya. Jadi pinter promosiin buku2 bagus~ atau emang dasarnya kita lemah iman ya? Jadi suka tergoda untuk nimbun buku. =))
“Ketika segala terasa hampa, saya tahu itulah saatnya saya harus membaca.”
Kayaknya kalau satu hari aja nggak membaca, seperti ada yang kurang lengkap hari itu #lebay 😉
hihihi… iya, godaan semakin besar… tapi kadang bisa coba ngeles dengan berpikir ntar pinjem aja deh 😛
Kayaknya kalo nemu buku bagus dan murah itu pengen promosi saja, padahal ngak dibayar sama penerbitnya. Ini murni karena kecintaan teman2 BBI terhadap buku. Sungguh bangga bisa mengenal kalian semua
Kalo The Contact itu termasuk mengiming-imingi juga ga mba? hahaha..
aaaaak…suka banget dengan kutipan ini:
Teruslah membaca dan menulis. Menginspirasi dunia melalui tulisan.
Ps. Sorry bukunya kumcernya belum aku kirim mbak, blm sempet 🙂
bener mba’… dengan membaca kita membuka cakrawala pengetahuan kita dan dengan menuliskannya kita telah berbagi apa yang telah kita dapatkan ^^
Wah, dulu jaman nge blog pertama, aku juga ngga peduli ada yang baca ato ngga. Tapi ngeliat ada yang berkunjung aja sudah seneng banget.
Ketika gadget tak ada lagi yang bisa dioprek, membaca ngga bakal bisa berhenti #kutipanngaco #biarkansaja hihihi
hehehe…aku samaan dengan dikau dan mbak lila. Rada gak pusing sih review ada yg baca ato gak. Tapi seneng juga pas ternyata ada yg tertarik sama suatu buku yg kita rekomendasikan gegara baca review.
Kyknya anggota BBI emang pada ga kuat iman kalo soal wishlist dan timbunan. Hehe.
@Oky: bisa jadi semuanya Ki :), niat sih kuat begitu masuk tobuk luntur semua deh 🙂
@Putri: Abis gimana ya galaunya setiap hari sih… #alesann 🙂
@Sinta: hehehe… book fair bentar lagi loh di Jakarta 🙂
@Dion: uhuk Dion, jadi terharu aku… hihihi 🙂
@Bzee: Hemmm..engg… enggak kok, suer deh 😛
@Helvry: Nggak pp, santai aja.. masih banyak buku juga nih… hehehe 🙂
@Inge: sip 🙂
@Lila: Iya ya, seneng kalau blog kita bisa bermanfaat buat orang lain. Semoga 🙂
@asdewi: betul Dew. Ayo kita racuni orang-orang .. hehehe 🙂
@Annisa: Iya, padahal niat udah dikuat2in untuk nggak beli cuma lihat-lihat eh tetep aja keluar dari tobuk nenteng plastik belanjaan… arghh 🙂