Judul: Tofi Perburuan Bintan Sirius
Penulis: Prof. Yohanes Surya (bersama Ellen Conny & Sylvia Lim)
Penerbit: PT Kandel
Tebal: 831 halaman
Melihat nama penulis di novel ini mungkin akan membuat kita sedikit mengernyitkan dahi. Betulkah Prof. Yohanes Surya yang fisikawan itu? Jawabannya, tidak salah lagi :). Ketika mengetahui Beliau menulis novel berlatar sains dan akan memilih beberapa orang untuk menjadi first reader, maka saya tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Saya langsung teringat novel sains anak-anak dari Stephen dan Lucy Hawking yang begitu memikat. Ketika itu saya pernah berharap ada novel seperti itu dibuat oleh ilmuwan Indonesia, dan harapan itu terwujud dengan adanya novel karya Prof. Yohanes Surya. Tidak berlebihan bukan, jika saya begitu antusias? 🙂
Baiklah, saya mulai saja review-nya.
Tofi adalah pemuda putra ilmuwan pemenang nobel. Pemuda ganteng dan jago basket ini juga ilmuwan muda yang sangat populer di Odyssa College. Namun ketenaran ayahnya yang pemenang nobel justru menjadikan pemuda cerdas ini menggalau. Saingan berat Tofi adalah Jupiter, putra tunggal walikota Pulau Kencana, pulau tempat dimana mereka semua tinggal. Ayah Jupiter adalah penyandang dana terbesar di Odyssa College.
Jupiter adalah pemuda jenius yang sangat terobsesi dengan kekuasaan. Ia seringkali mengganggu anak-anak yang lebih lemah dan teman-teman Tofi demi memancing keributan dengan Tofi. Pada sebuah acara di malam pameran sains, Jupiter menjebak Tofi dengan percobaan fisika bikinannya dan menyebabkan ledakan besar serta mencelakai orang lain. Ayah Tofi marah besar dan tidak memercayai alasan Tofi. Kesalahpahaman yang terjadi membuat Tofi berangan-angan untuk melepaskan minatnya pada fisika dan melepaskan bayang-bayang kepopuleran ayahnya.
“Newton bukan anak seorang ilmuwan. Tapi pernahkah ia peduli dengan label anak petani miskin? Padahal pada masa itu, status miskin sering disamakan dengan kebodohan? Tidak kan? Newton tahu ia punya identitas. Ia punya panggilan. Ia harus memberikan sesuatu bagi dunia selama ia hidup..” (halaman 31)
Persaingan di antara Tofi dan Jupiter semakin memuncak dengan munculnya Miranda, gadis cantik dan cerdas, yang kelak menggantikan posisi Jupiter sebagai pemimpin di klub Fosfor, klub ilmuwan remaja yang sangat populer di Odyssa College. Demi melepaskan ketergantungan klub Fosfor dari kekuasaan Jupiter, maka Tofi bersama beberapa kawannya mengikuti perlombaan Science to Generation (STG).
STG diikuti oleh banyak wakil sekolah dari seluruh Indonesia dan bertempat di Bandung. Di sini beberapa perwakilan daerah akan bersaing untuk merebut kemenangan. Di antara persaingan, kerja sama, perselisihan dan persahabatan, tak lupa dibumbui oleh cinta lokasi ternyata acara Science to Generation ini dilatarbelakangi oleh sebuah konspirasi misterius. Berawal dari gosip hantu, dan kutukan bintang serius, anak-anak ini terjebak dalam laboratorium horor dan berhadapan dengan dua virion terbaik dari Black Schole, sindikat paling berbahaya di dunia. Siapakah mereka? Dan Apa tujuan mereka datang? Dan apa hubungan itu semua dengan ayah Tofi? Berhasil kah mereka keluar dari laboratorium yang berbahaya tersebut?
**
Tofi, Perburuan Bintang Sirius ini adalah novel pertama karangan Prof.Yohanes Surya. Novel ini ditujukan untuk remaja atau mereka yang menyukai sains sekaligus petualangan. Beberapa tokoh dalam buku ini dinamai dengan istilah-istilah sains, seperti Metana Hidro, nama salah satu unsur kimia yang dapat menyebarkan bau. Sesuai namanya, Metana adalah teman sekelas Miranda yang menjadi sekretaris Klub Fosfor dan dijuluki oleh teman-temannya sebagai Ratu Gosip. Miranda sendiri adalah nama satelit planet Uranus, planet yang letaknya jauh dari matahari, dingin dan pekat. Menghadapi rayuan maut Jupiter, Miranda bisa berubah sedingin es. Seperti adegan yang ada di halaman 62, ketika Jupiter melancarkan rayuannya kepada Miranda.
“Kau tahu kan, Vol? Suhu satelit Miranda itu bisa mencapai minus 187 derajat,” ujar Metana sambil memilin rambut sebahunya.”
Candaan yang ada dalam buku ini cerdas dengan aroma sains-nya. Untuk kita yang awam, buku ini dapat memenuhi keingintahuan kita mengenai sains dengan cara yang sangat menyenangkan. Tidak hanya itu, melalui referensi yang banyak dari buku ini, rasa penasaran kita pun dengan mudah dibangkitkan. Seperti saya misalnya, ketika buku ini menyinggung tentang Voyager II maka saya akan membrowing dan mencari tahu mengenai pesawat antariksa tak berawak yang dikirim ke planet Uranus ini, dan banyak informasi berharga lainnya yang dikemas dengan menarik-, yang kemudian membuat saya jadi berlama-lama membacai artikel tersebut :).
Tokoh-tokoh ilmuwan dari penemuan dan biografi mereka pun menjadi topik perbincangan yang menarik, juga sejarah, astronomi, budaya, sampai fashion. Membaca buku ini membentangkan fantasi saya dari Carl Sagan dengan astronominya, Marrie Curie (ilmuwan wanita kesayangan saya. -Salaman dulu sama Cheryl :)- ) dengan radiumnya sampai Harry Potter dengan trik sihirnya. Tak lupa kisah petualangan ala detektif Conan dan Sherlock Holmes. Saya pun seringkali dibuat terpingkal-pingkal dengan gaya candaan para tokoh di buku ini.
Nyata bahwa penulisnya pastilah seorang yang sangat suka membaca berbagai genre buku. Tidak seperti bayangan orang pada umumnya yang menyangka seorang ilmuwan adalah mereka yang hanya berkutat pada bidang ilmunya, berkaca mata dan begitu membosankan. Percayalah, novel ini mementahkan itu semua.
Salut dengan Prof. Yohanes Surya yang berhasil meramu cerita ini dengan sangat menarik. Barangkali karena ini adalah versi draf masih banyak saya temui kesalahan ketik yang cukup mengganggu. Mudah-mudahan versi aslinya tidak ada lagi. Satu permintaan jika diperkenankan adegan pertarungannya mungkin bisa diperhalus sedikit penggambarannya.
Dan tentu saja, saya dengan senang hati menunggu kiriman lanjutan kisah Tofi, yang kabarnya dibuat menjadi 3 seri :).
Terima kasih untuk Prof. Yohanes Surya serta metode gasing yang telah memercayai saya untuk menjadi first reader novel mereka yang pertama dan sungguh sangat keren.
~ Apa yang harus dimiliki seorang ilmuwan? Heart and Trust! Milikilah hati dan kepercayaan. Tanpa hati, kau akan seperti lampu tanpa cahaya yang tak dapat menyentuh orang lain. Tanpa kepercayaan, kau akan berdiri sendirian dan kesepian. Bagaimana mungkin mengubah dunia tanpa kerja tim?” (halaman 179)
jadi penasaran nih, pingin baca buku ini!
buku ini udah beredar atau masih draft sih mbk?
@Tanzil: Harus baca 🙂
@Sinta: Menurut surat yang dikirim bersama draft novel di atas, rencananya Novel Perburuan Bintang Sirius ini akan diluncurkan tanggal 6 November. Pada saat yang bersamaan novel itu juga sudah tersedia di toko buku.
sist tau judul novel/teenlit tentang cowok smu pendiam yang ternyata bekas anggota gengster dan gara gara tu ceweknya di smu di culik anggota geng lainnya..klo ada info ya ke blog saya ya.. just-agieta.blogspot.com…lg nyari bgt ni…thx so
@Agieta: Belum pernah baca Agita, coba lihat resensi buku kawan-kawan saya lainnya di sini, http://blogbukuindonesia.blogspot.com/
yahh.. bru tau novelnya, kudett bangett ni aku