Ka’bah
Ia berbentuk kubus atau segi empat sehingga mengarah ke timur, barat, selatan, dan utara. Bentuk demikian untuk melambangkan kehadiran Tuhan dimana-mana (baca: QS. al-Baqarah [2]:115).
[Kemanapun kamu menghadap, disitulah wajah Allah]
وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
walillaahi almasyriqu waalmaghribu fa-aynamaa tuwalluu fatsamma wajhu allaahi inna allaaha waasi’un ‘aliimun
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Bangunan ka’bah tidak sakral, tetapi ia wajib dihormati sebagai lambang kehadiran Allah sekaligus sebagai ‘meeting point’.
Yang memandang ka’bah, apalagi yang masuk ke dalamnya, disertai dengan kekaguman dan penghormatan kepada lambang kehadiran Allah itu serta merasakan kehadiran-Nya, merekalah yang memperoleh ganjaran dan anugerah-Nya.
(halaman 305-306)
oke thanks gan menambah wawasan banget