Judul: Siap Menjadi StudentPreneur
Penulis: Rizal Fikri dan Ferrial Pondrafi
Penerbit: Metagraf
Tahun terbit: 2016
Tebal: 173
“Tak ada istilah terlalu muda untuk memulai bisnis”
Masih sekolah tapi ingin menjadi wirausaha, hm…bisa nggak ya?
Tentu saja bisa. Keriuhan media sosial di era digital tidak hanya membuat orang tahu banyak hal tetapi juga bisa membuka peluang bagi pelajar sepertimu untuk berbisnis. Nggak percaya? Coba perhatikan linimasa mu, adakah kawan atau remaja seusiamu yang mengiklankan bisnis mereka?
Menjadi wirausaha saat ini dapat dimulai sejak di bangku sekolah. Kemajuan teknologi dengan internetnya turut memberikan andil bagi anak muda untuk menggeluti bisnis. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika seseorang memulai bisnis pada waktu muda. Salah satunya, faktor risiko yang lebih kecil. Apa maksudnya?
Mengutip tulisan di buku, “Studnetpreneur adalah sebuah gambaran bagaimana masa-masa sekolah dapat diamnfaatkan untuk memulai suatu bisnis yang sangat menguntungkan. Memakai perumpamaan memancing, memulai bisnis di usia sekolah dapat menjadi landasan awal dalam berbisnis, seakan-akan telah melakukan start terlebih dahulu. Studentpreneur memulainya dari benar-benar membangun sebuah tangga, hingga apa yang harus dilakukan ketika sudah berada di puncak tangga.” (halaman Prakata)
Banyak yang mengatakan bahwa membangun bisnis itu susah-susah gampang. Fase membangun ini yang sangat berat. Banyak orang yang percaya diri untuk membangun usaha tetapi berat memulai. Biasanya dikarenakan banyak pertimbangan yang akhirnya membuat calon entrepreneur mengurungkan niatnya. Tanpa niat yang tulus, tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah maka bisnis yang telah disiapkan dengan baik tidak akan terealisasikan. Kuncinya adalah keberanian untuk memulai membuka sebuah usaha.
Keberanian saja tidak cukup loh. Ketika akan membuka usaha kamu harus memperhatikan opportunity (kesempatan) dari pasar sasaranmu. Adakah pasar yang menerima produk atau bisnis yang kamu tawarkan. Untuk mengetahui hal ini kamu harus jeli terhadap kebutuhan orang lain. Selanjutnya, kreativitas. Nah, ini penting. Kreatif atau dalam bahasa inggris, creative berasal dari kata to create, yang artinya menciptakan. Jadi, bisa berarti menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada. Mencipta bisa berarti apa saja, mulai dari ide atau gagasan, produk, jasa, seni, tulisan, lagu, dan lain-lain. Itu sebabnya orang-orang yang menciptakan sesuatu sering dianggap sebagai orang yang kreatif.
Sebentar deh, …apakah artinya orang yang nggak kreatif nggak bisa jadi pengusaha?
Oh, nggak begitu. Menurut buku ini kreativitas itu adalah sesuatu yang pada dasarnya dapat dipelajari dan dilatih. Kalau begitu, bagaimana cara melecutkan kreativitas?
Hm, pertanyaan menarik. Bagaimana kalau membaca bukunya langsung? 🙂
Nggak rugi kok. Buku ini mengisahkan pengalaman para usahawan sukses yang memulai bisnisnya sejak usia sekolah. Kegagalan, keberhasilan, ataupun usaha dalam kondisi BEP (rugi nggak, untung juga nggak) pernah mereka rasakan. Juga rasa mendua antara mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang bejibun dengan menyiapkan orderan untuk pelanggan. Kuncinya adalah disiplin dan bertanggungjawab dengan kondisi yang dipilih.
Nah, untuk Anda, remaja, yang ingin menapaki jalan menjadi seorang wirausaha, buku ini patut dipertimbangkan untuk dibaca (jangan disimpan di bawah bantal aja ya.. hehe). Cerita dan langkah-langkah penting yang menjadikan mereka sukses dirangkum dalam kalimat-kalimat ringan dan sederhana untuk membangun sebuah tangga kesuksesan.