Judul: Orang-orang Biasa
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: Cetakan pertama, Februari 2019
Tebal: 262
“Mereka yang ingin belajar, tak bisa diusir.”
Orang-orang biasa bercerita tentang sekumpulan orang-orang “biasa” yang luar biasa.
Handai, Tohirin, Honorun, Sobri, Rusip, Salud, Dinah, Nihe dan Junilah adalah orang-orang yang saling bersahabat karena nasib yang sama. Semasa sekolah sekawan ini terkumpul secara alamiah berdasarkan kecenderungan bodoh, aneh, dan gagal. Di sekolah itu juga ada kelompok pembuli, yaitu kelompok Bastardin dan Boron. Kedua kelompok ini suka membuli Salud. Kemudian ada Debut Awaludin, yang mengangkat dirinya sebagai ketua sekumpulan anak-anak yang dianggap aneh itu. Debut adalah satu-satunya anak yang berani menghadapi para pembuli. Debut akhirnya out dari sekolah mengikuti kegagalan sekumpulan kawannya. Ia sendiri out dari sekolah karena merasa tak ada lagi yang bisa diperjuangkan dan dibela. Ia memang seorang idealis sejak dari sekolah.
Kesepuluh anak itu tumbuh dan membangun kehidupan mereka sendiri. Dinah menikah dan memiliki anak yang bernama Aini. Aini adalah tokoh utama dari cerita ini. Seperti Dinah, Aini pun adalah anak yang lambat menerima pelajaran. Dia sempat tak naik kelas. Namun kemudian Aini menunjukkan kebiasaan yang baru, membaca buku. Ketertarikan Aini untuk melahap bacaan dan kegigihannya belajar ditunjukkan sejak ayahnya sakit. Aini menyimpan cita-citanya untuk menjadi dokter. Keinginan itu semakin kuat ketika ia melihat sang adik menunjukkan gejala seperti dulu dialami mendiang ayahnya.
Aini akhirnya berhasil diterima di sebuah fakultas kedokteran. Namun kondisi keuangan keluarganya mengaburkan impian Aini. Dinah sang Ibu menceritakan masalah ini kepada Debut. Debut kemudian mengajak Dinah dan kawan-kawan lainnya untuk merampok bank demi memperoleh uang untuk biaya kuliah Aini. Akankah Aini berhasil meraih impiannya untuk kuliah di fakultas kedokteran? Apakah mereka, orang-orang yang dianggap gagal itu mengulangi kegagalan memaknai hidup mereka seperti ketika di bangku sekolah?
Buku ini memang dipersembahkan oleh Andrea untuk seorang anak miskin yang cerdas dan kegagalannya yang getir masuk Fakultas Kedokteran.
Ulasan
Andrea paling pintar menceritakan detil karakter setiap tokohnya. Kenaifan dan kepolosan dari para tokoh Orang-orang Biasa ini seringkali mengundang senyum sekaligus mengalirkan rasa pilu. Keharu-biruan yang mengajak kita sebagai pembaca untuk melihat segala sesuatu dari banyak sudut pandang. Sederhananya, kita bisa belajar untuk lebih bijak menilai sesuatu. Andrea mengajarkan hal itu kepada pembaca melalui karya-karyanya.
Orang-orang Biasa adalah sebuah cerita bagaimana kebanyakan kita menilai orang lain. Kita seringkali menilai orang lain dari apa yang tampak. Namun sesungguhnya seseorang tidaklah seperti tampaknya. Orang-orang Biasa adalah sebuah kisah yang barangkali terinspirasi dari sebuah pepatah dalam bahasa inggris yang berbunyi Don’t judge a book by its cover yang artinya kurang lebih adalah jangan menilai seseorang hanya dengan melihat penampilannya apalagi bila belum mengenalnya. Andrea memang penulis yang top 🙂