Akeelah and The Bee

Mencuri waktu untuk bisa membaca buku adalah hal yang sangat teristimewa saat ini. Tapi, saya berhasil menyelesaikan satu buku bagus di tengah rutinitas yang padat. Ya, walaupun hingar bingar film dan novel ini sudah jauh berlalu, namun pesan dan kesan yang disampaikan tidak pernah lekang oleh waktu, bukan?

Kita mulai saja. Akeelah berkisah tentang seorang gadis kecil keturunan Afrika-Amerika. Berasal dari sebuah lingkungan di mana kebanyakan orang kulit hitam di Los Angeles Selatan tinggal. Daerah yang berbahaya, di mana kekerasan dan narkoba menjadi bagian yang tak terlepaskan. Belajar di sebuah sekolah, yang seadanya, merupakan siksaan bagi Akeelah, yang sesungguhnya cerdas dan gemar belajar. Teman-teman yang memusuhi karena dia pintar membuat gadis kecil ini mati-matian menutupi kecerdasannya. Jangan menonjol karena pintar adalah sebuah simbol yang melekat pada sebagian besar anak-anak dalam lingkungan sekolah tersebut.

Namun kesukaannya pada kata, membawa perubahan yang besar tidak saja pada gadis ini tapi juga pada lingkungan sekitarnya. Buku ini mengisahkan perjalanan Akeelah meraih mimpinya. Perjuangan berat yang dilalui Akeelah, gadis kecil dari sebuah keluarga dan lingkungan miskin untuk mengikuti dan menjuarai sebuah lomba yang sangat bergengsi. Bersaing dengan para peserta yang tidak saja bersekolah di tempat yang bagus juga mayoritas berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan.

Pada akhirnya, Akeelah membuktikan, walaupun berasal dari keluarga yang pas-pasan dengan lingkungan sosial yang penuh bahaya dan bersekolah di tempat yang tidak termasuk kategori baik, dengan dukungan dan kasih sayang orang-orang sekitarnya mampu memperlihatkan kemampuan luar biasa yang tak terduga.

Pesan yang ingin disampaikan dalam buku ini adalah bahwasanya pendidikan sangat penting. Pendidikan akan membawa kita ke dalam kehidupan yang lebih baik. Tidak saja secara materi namun yang utama adalah cara memandang dan mengatasi berbagai persoalan kehidupan yang tidak akan pernah selesai selama manusia hidup.

Comments

  1. pelemnya juga bagus. apalgi konsep dia ngapalin quote yng paling kusuka *bhs inggrisnya lupa. “who are we? we are whatever we want to be. nice terakhirnya kerennnnn beetttttt

  2. oot. ah.. Mba, kayanyah teu bisa ke fresh. sabtu pagi harus ada di kantor dengan ceunghar.

    dan khawatirnyah ketemuan di fresh, bukannya kita menyimak dengan seksama, malah asik ngobrol.. hihihihi

  3. Bayu: Aku malah belum liat filmnya. Cari dimana ya? di Youtube kali ada ya?
    Annosmile: Baca deh, bagus.
    Lala: Yaah :(. Ya udah nggak pp. Enaknya memang dengan niat kopdar ya? jadi pikiran nggak bercabang kemana-mana. Ok lah, see u at next kopdar 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.