Google

google
Judul: Google
Penulis: Ni Ketut Susrini
Penerbit: B First (PT Bentang Pustaka)
Tebal: 197 (versi e-book)

Sebagai catatan, buku ini tersedia di aplikasi Qbaca. Qbaca adalah buku digital Indonesia. Mengenai Qbaca bisa dibaca di sini. Aplikasi Qbaca dapat diunduh dari telepon genggam bersistim operasi Android dan IOS. Saat ini pembelian buku di Qbaca sudah dapat dipotong dari pulsa Telkomsel. Wah, asyik, kan?

Apa yang tebersit pertama kali mendengar kata Google? Informasi? Pencarian?
Yup, google adalah mesin pencari raksasa yang didirikan oleh dua orang mahasiswa yang menggilai ilmu komputer, Larry Page dan Sergey Bin. Larry dan Sergey pertama kali bertemu di Standford University, California, Amerika Serikat pada tahun 1995. Mereka memiliki minat yang sama. Latar belakang keluarga dan pendidikan juga menambah kedekatan dua mahasiswa cerdas ini.

Tahun 1996 Sergey bergabung dalam proyek ilmiah yang tengah digarap Larry, yaitu sebuah mesin pencari yang menghasilkan pencarian yang benar-benar relevan. Mereka menghabiskan waktu bersama untuk mewujudkan teknologi pencarian yang kelak menjadi kekuatan google saat ini.

Darimana asal nama Google?
Google berawal dari salah mengeja kata googol, sebuah istilah matematika yang berarti angka yang sangat besar, yaitu angka 1 yang diikuti seratus angka nol, atau 10 pangkat 100. Nama tersebut mencerminkan misi mereka untuk mengelola informasi di web yang tak terkira banyaknya.

Awalnya, google menumpang beroperasi di server milik Stanford University dengan domain google.stanford.edu yang berlangsung selama lebih dari satu tahun. Dan pada tahun 1997 google didaftarkan dengan domain google.com.

Apa kelebihan google dengan mesin pencari lainnya?
Tidak seperti mesin pencari lainnya, Google memberikan hasil pencarian yang lebih baik sehingga menghasilkan halaman web yang berbobot dan yang sesuai atau yang betul-betul dicari. Teknik yang digunakan oleh Larry dan Sergey untuk mesin pencari mereka ini adalah kolaborasi teknik PageRank dan hypertext-matching analysis.

Google menjadi perusahaan
Menyadari google (awalnya proyek ini bernama BackRub, dan pada tahun 1997 diganti menjadi google) adalah produk jempolan, Larry dan Sergey lalu menawarkannya ke berbagai perusahaan dengan harga USD 1 juta. Namun mereka ditolak oleh semua perusahaan. Larry dan Sergey tidak tinggal diam. Mereka menyadari bahwa teknologi pencarian sangat penting ke depannya. Mereka kemudian memutuskan cuti kuliah dan mendirikan perusahaan sendiri dengan modal tekad dan uang pinjaman. Google terus berkembang sampai beberapa kali harus pindah kantor. Perpindahan terpenting terjadi pada tahun 2004, ketika perusahaan sudah semakin besar dan google telah banyak menelurkan layanan baru serta mengakuisisi dua perusahaan web.

Bisnis utama Google
Banyak yang bertanya-tanya darimana Google mendapatkan keuntungan yang begitu besar. Bisnis utama google adalah iklan dan mengumpulkan data. Google memiliki banyak kategori produk iklan, di antaranya adalah AdSense dan AdWords.

Adsense adalah produk iklan yang ditujukan untuk para pemilik situs. Di sini pemilik situs dapat menampilkan iklan-iklan yang didistribusikan google. Biasanya iklan-iklan yang ditampilkan sesuai dengan isi halaman web tempat AdSense ditempatkan. Sistim pembayaran yang ditawarkan google adalah per-klik atau per-lihat pada iklan yang ditampilkan.

AdWords, memungkin para pemasang iklan untuk beriklan di internet. Konsep iklan yang diterapkan meliputi sistim pay per click (PPC) atau bayar setiap kali diklik dan beriklan di situs-situs sasaran. Bidding atau lelang iklan juga menjadi sumber penghasilan terbesar google, di mana Google memberikan ruang teratas di laman google.com untuk memasarkan produk mereka kepada perusahaan yang memberi harga tertinggi.

Layanan Google
Selain bisnis mesin pencari, Google juga muncul dengan banyak layanan barunya, seperti google map, google docs (untuk aplikasi office), google viewer underwater, dan sebagainya.

Singkatnya, buku ini bercerita dari A-Z serta segala sepak terjang Google sehingga menjadi raksasa dunia mesin pencari. Barangkali, kita bisa belajar banyak dari ketekunan dan keteguhan hati dua mahasiswa ini. Penolakan tidak menjadikan mereka patah, sebaliknya mereka terus maju dengan penuh keyakinan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.